Jumat, 20 Februari 2009

INSPIRASI (Rahasia kekuatan)

INSPIRASI (Rahasia kekuatan)

Mulailah keberanian mencoba hal baru, Rahasia kekuatan kenapa bukan kamu?
“Orang pandai hidup dengan tindakan,bukan memikirkan tindakan” (Carlos Castenada)
“Kita tidak bisa sukses kalau hanya memikirkan apa yang AKAN kita perbuat” (Henry Ford)
Pernahkah peristiwa ini terjadi pada dirimu? ketika kamu sedang duduk di rumah atau di kantor, telepon berdering. Penelepon meminta kamu mencatat nomor teleponnya. Kamu permisi sebentar hendak mengambil pensil. Nah, saat mencari pensil, semua barang kamu keluarkan, Meja jadi berantakan dengan resep obat, tiket perjalanan, polis asuransi, dan koran-koran lama. Kemudian kamu kembali meraih gagang telepon dan berkata”tunggu ya. Pensilnya belum ketemu…”
Kemudian kamu membuka laci yang penuh dengan baterai senter, tusuk gigi, tee golf, foto pernikahan,krayon milik anakmu.Krayon! Kamu buru-buru mengangkat gagang telepon dan mencatat nomor telepon si penelepon di kulit jeruk dengan krayon.
Setelah menerima telepon, kamu berfikir, wah, polis asuransi itu akhirnya kutemukan juga. Harus saya masukkan ini di map, nih, biar nggak hilak lagi. kemudian juga memasukkan tiket-tiket penerbangan ke dalam map. sebelum sadar, tanganmu segera merapikan semuanya. Penghapus dimasukkan ke rak laci bagian atas, kamu juga sempat membersihkan gagang telepon yang berlumuran karamel.
Tiba-tiba terbesit visi di benakmu, bisa saja sebetulnya kantor saya rapi. Semangattumbuh . Kamu mulai berencana, saya akan membuat label kode berwarna di tiap map, harus beli tempat ballpoin. Misimu sekarang lebih penting dari alat kantor. Berusaha menciptakan kantor bersih di dunia! Di malam hari selusin pensil berhasil ditemukan. Peduli amat! Kamu sedang sibuk dengan vacum cleaner.
Inilah prinsip menjaga kebersihan kantor yang berlaku ketika kamu sedang menulis laporan, menggali parit, menghitung pajak, mencucui mobil, dan segala lainnya. Kamu jadi bersemangat setelah memulai. terjun untuk merasakan enegi dan kesengangan.
Kita seringkali membuat kekeliruan dengan mengatakan, kalau saya berenergi, saya akan berolah raga tiap pagi! keliru! Mulailah sekarng. Kalau saya lebih antusias, PR bisa saya kerjakan, Salah! Kalau energi datang, saya akan memulai bisnis kecil-kecilan! tidak betul!
Kamu mendapat energi dan antusiasme setelah memulai. Energi menjadi hasil dari memulai. Ya, rahasianya adalah Memulai.
Yang penting lainnya tentang memulai: sampai kapan pun kamu tidak pernah siap kalau menunggu kesiapan! Misalnya, berpidato di depan publik. Apakah kamu siap 100 persen untuk berpidato? Tidak. Sebanyak-banyaknya kamu menulis naskah dan belajar berpidato, yang keluar dari mulut pastilah, seandainya waktu persiapan lebih banyak….
Contoh lainnya perkawinan. Apakah kamu pernah siap untuk menikah? Sepenuhnya? tidak juga. Kita hanya berusaha sesiap mungkin, kemudian menarik napas, dan terjun.
INTISARI
” KITA DIMOTIVASI UNTUK MELAKUKAN SESUATU, bukan MEMIKIRKAN SESUATU YANG AKAN KITA KERJAKAN. TINDAKAN MENDATANGKAN SEMANGAT DAN KESEMPATAN. Terjunlah!’
Dikutip dari: Karya Andrew Matthews, Pengarang karya terlaris BEING HAPPY

Naluri

Naluri

Salah satu ilmu Allah , Tuhan Yang Maha Esa yang paling mulia diturunkan kepada segenap mahkluk hidup yang bernyawa didunia ini , sepertinya adalah apa yang bisa kita sebut sebagai Naluri . Baik itu terhadap kelompok hewan/binatang , tetumbuhan bahkan kepada kelompok mahkluk yang paling cerdas , manusia.
Naluri memberi perintah pada sel otak dan akal setiap kelompok ciptaannya , guna menggerakkan organ-organ fisiknya bekerja memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya masing-masing .
Rerumputan akan mencari ladang terbuka yang hangat disinari matahari agar tumbuh , hewan akan memilih ruang-ruang terbuka maupun tertutup yang sesuai bagi kelangsungan hidup bagi komunal dan jenisnya sendiri-sendiri .
Naluri akan mengajak kita segera makan dan minum , ketika lapar maupun dahaga menghampiri kita . Begitulah pada hakekatnya naluri bekerja, menggerakkan insting setiap mahkluk untuk berbuat sesuatu sesuai kodratnya.
Bagaimana dengan “naluri” yang bukan hasil ciptaan Yang Maha Esa , atau bisa saya sebut disini sebagai “naluri” hasil rekayasa akal dan kecerdasan otak manusia ?
Dengan menggunakan berbagai istilah modernitas peradaban yang terus maju melangkah kedepan , “naluri” dengan katagori tersebut menjadi parasit yang menunggangi issue kesadaran manusia untuk bisa turut berperan sepanjang jaman dan peradaban manusia itu sendiri .
Tengoklah hasil karya “naluri” jenis tersebut , salah satunya adalah apa yang bisa disebut “keinginan” . “Naluri” jenis ini mampu membuat kita semua menjadi “disorientasi pikiran” , mana sebetulnya yang menjadi KEBUTUHAN dan mana sebenarnya yang hanya sekedar sebuah KEINGINAN yang sangat “relatif” fungsinya bagi keberlanjutan peradaban hidup manusia .
Ketika kekuasaan “naluri” tersebut tak bisa dibendung dengan berbagai dogma ke-iman-an dan akal sehat manusia , maka kita semua terjebak untuk tunduk patuh pada sebuah “kebutuhan” hasil karya “naluri” yang tidak lagi beranjak dari Kebutuhan yang telah digariskan oleh Sang Penciptanya , Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia terus berlanjut mengejar “keinginan-keinginan” yang sebenarnya semakin menciptakan sekat-sekat yang kemudian hari justru semakin mempersulit hidupnya sendiri. Kita semua terkurung dalam lingkaran “mimpi-mimpi” yang memabukkan , dan menyesatkan. Ketika anda menghalangi jalannya mimpi-mimpi dan berbagai “keinginan” saya , sudah pasti tak akan segan-sean saya menyingkirkan anda , apapun cara yang akan saya lakukan nanti.
Demikian pula sebaliknya , kita pun akan disingkirkan oleh “atas-nama-jaman” ketika kita tak sudi kompromi dengan “keinginan” , hasil kerja “naluri” atau lebih tepatnya saya sebut hasil “kecerdasan muslihat” manusia-manusia disekitar kita .
Bagaimana anda menyikapi “keinginan” manusia disekitar anda yang ber “keinginan” seperti diatas . Sekali lagi ini sebuah pilihan . Tak ada pilihan untuk netral supaya aman-aman saja .
Anda akan tergilas bila hanya diam dan pasrah saja , sementara melawanpun juga tak ada jaminan anda “pasti” akan memenangkan pertempuran di medan laga. Ini pertaruhan bagi sebuah martabat yang dianugrahkan pada manusia .

Kamis, 19 Februari 2009

Otak kanan & Otak Kiri

Otak kanan & Otak Kiri

Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1960. Seorang peneliti bernama Roger Sperry menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2 hemisfer (bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Atas jasanya ini beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun 1981. Selain itu dia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya.
Otak kanan berfungsi dalam hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya.
Otak kiri berfungsi dalam hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.
Walaupun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi setiap individu mempunyai kecenderungan untuk mengunakan salah satu belahan yang dominan dalam menyelesaikan masalah hidup dan pekerjaan. Setiap belahan otak saling mendominasi dalam aktivitas namun keduanya terlibat dalam hampir semua proses pemikiran.

Test 1. Otak Kanan & Otak Kiri

Mari kita bermain-main sedikit! Anda lihat diagram di atas? Cobalah anda menyebutkan warna dari kata-kata dalam diagram tersebut dengan suara agak lantang dan secepat mungkin! Ingat sebutkan warnanya bukan sebutkan katanya! Bagaimana? Tidak segampang itu kan?
Contoh di atas adalah contoh klasik dari konflik antara otak kiri dan otak kanan anda! Otak kanan kita berusaha untuk menyebutkan warna dari kata-kata yg ada tersebut namun otak kiri kita ‘memaksa’ kita untuk membaca kata-kata tersebut.
Namun bagi mereka yang buta huruf, tentu mereka akan lebih mudah untuk bermain dengan diagram di atas, karena otak kiri mereka ‘tidak bisa memaksa’ kita untuk membaca kata-kata dalam diagram tersebut. Nah, sekarang coba ganti kata-kata pada diagram tersebut dengan kata-kata warna bahasa asing yg sama sekali asing bagi kita, taruhlah misalnya dengan bahasa Arab, Bahasa Rusia ataupun bahasa Swedia. Tentu dalam kasus ini permainan di atas juga akan mempermudah kita karena otak kiri kita ‘tidak bisa memaksakan’ kita untuk membaca kata-kata tersebut karena kita tidak memahaminya.


Test 2. Otak Kanan & Otak Kiri
(1) Satukan dan lipat kedua tangan seperti saat berdoa. Perhatikan tangan anda - apa yang terlihat ?

Jika jempol kiri di atas jempol kanan --> otak kiri

Jika jempol kanan di atas jempol kiri --> otak kanan


(2) Sekarang lipat lengan tangan menyilang di depan dada (seperti saat duduk di bangku SD).

Tangan kanan di atas tangan kiri --> otak kiri

Tangan kiri di atas tangan kanan --> otak kanan


Dari kedua pengamatan di atas (1+2), di bawah ini adalah interpretasi dari kepribadian anda :


KANAN-KIRI

Penuh pertimbangan, tradisional, jenis tidak langsung.

Secara naluri bisa membaca emosi orang lain, dan tanggapannya secara alamiah bersahabat.

Walaupun tidak terlalu berinisiatif dalam melangkah maju, tetapi akan selalu memberikan dukungan di belakang orang lain.

Memiliki kepribadian yang stabil dan penuh pertimbangan, sehingga memberikan perasaan terlindungi bagi orang lain.

Tetapi kelemahannya adalah mereka tidak bisa berkata "tidak"; meskipun sebetulnya tidak ingin, mereka tetap akan berusaha menyenangkan orang lain.


KANAN-KANAN

Tipe orang yang menyukai tantangan, berterus terang.

Satu kali mereka memutuskan satu hal, akan segera mengambil tindakan.

Sangat ingin tahu dan menyukai tantangan. Berani menghadapi tantangan tanpa berpikir jauh (kadang kala dengan bodoh).

Kelemahannya adalah mereka tidak mendengarkan orang lain, dan hanya menyaring apa yang ingin mereka dengar dalam suatu percakapan, serta sangat subyektif.

Bagaimana pun juga, karena sikap terus terangnya, mereka cenderung dengan wajar menjadi orang yang populer.



KIRI-KIRI

Berdedikasi, dingin, perfeksionis, sangat logis dalam semua aspek.

Satu-satunya cara untuk mengalahkan (atau memperngaruhi) mereka adalah dengan memberikan alasan-alasan yang tepat.

Mereka punya banyak kebanggaan, dan merasa kuat untuk melalukan hal-hal yang benar.

Jika mereka menjadi temanmu, mereka sangat bisa dipercaya.

Akan tetapi jika mereka adalah lawan, maka akan sangat susah untuk membuat kesepakatan dengan mereka.

Karena mereka bisa begitu perfeksionis, maka biasanya mereka meninggalkan kesan yang buruk karena susah untuk membuat kesepakatan saat pertama kali bertemu.



KIRI-KANAN

Suka memperhatikan orang lain, tipe pemimpin.

Punya kemampuan mengamati yang tajam dan dingin dalam memandang melalui berbagai situasi, dan bahkan masih bisa menimbang untuk kebutuhan yang lain.

Karena mereka memiliki pembawaan yang kalem dan dingin, dan rasa tanggung jawab yang kuat, mereka bisa menjadi pemimpin dalam kelompok.

Populer diantara orang lain. Bagaimana pun, mereka mungkin tidak bisa menahan dirinya untuk mencampuri urusan orang lain karena mereka selalu punya keinginan yang kuat untuk memperhatikan orang lain. Selalu peduli dengan pandangan orang lain tentang dirinya, dan selalu waspada.


Emosi dan Sebuah Komunikasi Empatik

Emosi dan Sebuah Komunikasi Empatik


Emosi adalah sebuah ungkapan jiwa. Mulai bayi kita sudah memiliki emosi yang akan tetap mengawal kita sampai kita mati. Emosi diciptakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari diri kita. Bentuk emosipun bermacam-macam, tergantung keadaan dan situasi apa yang sedang kita alami. Menangis, sedih, tertawa terbahak bahak begitu juga marah adalah ungkapan emosi yang keluar. Menangis, sedih dan tertawa mungkin tidak terlalu memberikan efek yang luar biasa, tetapi emosi yang keluar dalam bentuk kemarahan bisa memberikan efek yang luar biasa.

Tadi pagi saya keluar rumah dengan bentuk emosi kemarahan, karena mengalami sesuatu hal yang memancing emosi tersebut timbul, dan sepanjang perjalanan emosipun tersalur secara tidak cerdas, lalu timbul kesadaran, ingin menulis tentang emosi menurut saya.

Berdasarkan pengalaman kata emosi sering diidentikkan dengan kemarahan, dan kemarahan timbul karena ada sebuah ketidak cocokan antara keinginan diri, keegoisan, rasa ke akuan dengan lingkungan. Misalnya begini, masuk kamar mandi melihat air yang kosong, pakaian kotor, maka jika emosi kemarahan yang dominan maka hasilnya adalah sebuah kemarahan memprotes keadaan tersebut.

Kemarahan membutuhkan obyek pelampiasan, dan siapa obyek tersebut? Tentunya adalah mereka yang berada disekitar kejadian perkara.

Jika emosi orang tua terhadap anaknya yang tidak mau belajar maka akan tersalurkan lewat kata-kata untuk menyuruh anaknya belajar, bentuk kata-kata yang keluar sangat tergantung dari tingkat emosi orang tua tadi. Emosi dalam bentuk kemarahan yang tersalur dengan kata-kata marah maka anak tersebut mau belajar, walau dengan kondisi takut. Jadi mau belajar karena takut dimarahin.

Seorang Manajer yang marah terhadap anak buah dikarenakan pekerjaan yang tidak terselesaikan, maka yang timbul adalah emosi, kenapa pekerjaan tersebut tidak selesai.

Manajer adalah jabatan untuk mengatur system pekerjaan yang terkelola dalam suatu system dan sebaiknya luapan emosi dalam bentuk kemarahan seorang manajer seharusnya sangat berbeda dengan kemarahan yang pertama yang dialami oleh seorang ayah tadi. Pertanyaan nya dimana letak perbedaannya? Letaknya adalah pada obyek yang menerima luapan emosi tadi. Seorang anak dengan tingkat emosi yang masih rendah, tentunya masih mampu untuk menuruti kehendak orang tua, tetapi jika yang dimarahi adalah seorang yang dewasa maka akibatnya tentu akan lain. Sebagai manusia dewasa, maka tingkat emosipun akan turut berkembang, dan apa akibatnya jika dua orang dewasa saling meluapkan emosi.

Disini kita memerlukan apa yang kita sebut penyaluran emosi. Pak Covey dalam buku 7 habit of highly effective people mengatakan Berusaha lah untuk mengerti terlebih dahulu baru dimengerti, maka cobalah menarik nafas sebelum marah dan mencoba mencari jawaban kenapa bawahan saya tidak mampu menyelesaikan pekerjaanya, ini merupakan sebuah prinsip komunikasi empatik yang menyelaraskan kekuatan emosional seorang manajer dengan bawahannya. Dalam kasus pertama tadi memarahi anakS bukanlah sesuatu yang dapat diberikan pembenaran, jangan akarena sebagai seorang ayah yang karena anaknya masih kecil, maka boleh untuk dimarahin. Sang Ayah juga harus melakukan hal yang sama dengan manajer tadi, agar sinergi kekuatan pun akan terjalin, sehingga anak tadi akan mau belajar dengan sendirinya.

Teori Termodinamika pertama adalah “energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi dapat dikonversi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam mekanika kita mengenal bahwa besar usaha oleh suatu gaya pada suatu benda = hasil kali komponen gaya pada arah jalan dg panjang jalan tersebut. Artinya ada sebuah pertukaran tenaga antara sistem dg lingkungan dan sebaliknya dapat juga dilakukan oleh sistem dapat pula dilakukan terhadap system……(bingung niey..)

Maksudnya begini Jika Emosi kemarahan adalah energi maka rubahlah energy emosi tadi menjadi energy dalam bentuk lain dalam lingkungan tersebut diantaranya adalah dengan membentuk energi empatik yang mencoba untuk menegerti sebelum dimengerti, maka system tadi yaitu kemarahan terhadap anak buah akan berubah menjadi sebuag sinergisitas yang saling menguntungkan. Sungguh saya yakin dengan hal ini.

System hubungan bos-anak buah bukan lah hubungan irreversible (satu arah) tetapi hubungan yang terjadi adalah hubungan reversible, ada sebuah kesetimbangan yang terjadi, emosi akan menggiring kita pada ketidak seimbangan, dan ketidak seimbangan bukan hanya menggangu anak buah saja tetapi system secara keseluruhan. Dalam Bab yang lain pak Covey menekankan perlunya sebuah Paradigma saling ketergantungan agar kesetimbangan tetap pada tempatnya, sinergisitas terwujud bukan karena dorongan searah dari atas ke bawah tetapi adanya sebuah kerja sinergi diantara pihak-pihak yang berada dalam suatu sistem.

Emosi bukan sesuatu yang negative manakala kita sanggup merubahnya menjadi energi dalam bentuk lain yaitu energi empatik sehingga energi potensial yang ada di dalam diri anak buah mampu terekspresi dan sang Bos pun memberikan reaksi berupa apresiasi. Semoga kita terutama mampu melakukannya..

Minggu, 15 Februari 2009

PENGENDALIAN KESADARAN UNTUK BERPIKIR BESAR

PENGENDALIAN KESADARAN UNTUK BERPIKIR BESAR


Seringkali kita berpikir bahwa mengapa orang bisa berbuat hal-hal yang hebat, menghasilkan karya-karya besar dan sangat berpengaruh luas bagi masyarakat dan peradaban bumi ini. Atau bahkan cuma bisa merasakan hidupnya lebih indah, dan dijalaninya dengan penuh sukacita. Sedangkan kita, atau Anda merasa hidup ini tidak adil. Kita tidak pernah mendapatkan apa yang kita inginkan, dan tidak bisa melakukan apa yang kita ingin lakukan. Lalu kita menyalahkan Tuhan, orang tua kita, dan lingkungan sekitar kita.
Sebenarnya itu hanyalah pikiran kita. Pikiran yang sudah terbebani dan terpengaruh oleh apa yang sudah terjadi pada kita di masa yang telah lalu dan masa sekarang. Kehidupan kita sebenarnya dikendalikan oleh pikiran itu, yang terletak di otak kita. Seperti yang dikatakan oleh William Shakespeare bahwa, “Tak ada buruk atau baik kecuali yang dibuat buruk dan baik oleh pikiran”. Jadi, setiap langkah yang kita ambil merupakan tanggung jawab dari hasil (output) pikiran yang melintas di benak kita. Untuk membuat kita menjadi orang yang bisa menikmati hidup, merasakan indahnya dunia ini, terhindar dari perasaan iri, dan sebagainya, maka diperlukan pikiran-pikiran besar dan hebat. Seperti yang dikatakan oleh Ralph Waldo Emerson bahwa, “Manusia besar adalah mereka yang mengetahui bahwa pikiran-pikiran besar menguasai dunia”.
Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana kita bisa menguasai pikiran-pikiran hebat itu dengan apa adanya diri kita masing-masing. Pikiran itu tidak bisa tumbuh begitu saja pada setiap orang. Yang harus kita lakukan adalah menjaga kesadaran untuk membuat itu dapat terjadi. Sebenarnya pikiran-pikiran hebat itu sudah banyak kita ketahui. Ribuan pepatah, kata-kata bijak, kunci-kunci keberhasilan, trik-trik sukses, metode belajar, dorongan ibadah, pengetahuan surga-neraka, pahala dan dosa, hukum, dan sebagainya. Namun kita merasa itu hanyalah sebagai pengetahuan biasa saja. Tanpa mencoba berusaha lebih keras untuk melakukan dan menanggapinya. Hal tersebut memang terlalu ideal dan terkadang sulit untuk dikerjakan. Tapi setidak-tidaknya untuk membuat hidup kita lebih indah, lebih bermakna, kita perlu tahu tentang pengendalian kesadaran, yaitu melakukan sesuatu dengan spirit atau jiwa kita.
Kesadaran yang akan menentukan baik buruknya pikiran kita dan tenaga untuk menjalankannya dipengaruhi oleh banyak faktor. Tetapi sebelum kita mengetahuinya, kita harus mencamkan pada diri kita sebuah pepatah dari William Butler Yeats, “My self must I remake”, yaitu tidak ada yang dapat merubah diri kita selain diri kita sendiri. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkan kesadaran yang akan mendorong kita melakukan hal-hal yang besar:
Hal pertama yang berpengaruh pada kesadaran kita dalam berpikir adalah tranferensi, yaitu berlangsungnya pengiriman (transfer) cara pandang masa lampau ke masa kini. Betapa berpengaruhnya relasi emosi yang terjadi pada waktu lampau terhadap mentalitas kita sekarang. Pengaruh orang tua, hubungan dengan teman sekolah, lingkungan, dan pemenuhan kebutuhan kita akan membawa corak pada sikap, perilaku, dan mentalitas kita. Belajarlah untuk mengurangi (merevisi) transferensi dengan terus-menerus mencermati cara pandang yang dipakai untuk menghadapi kehidupan ini hari demi hari. Mulailah berpikir realistis dan sesuai dengan kehidupan masa kini, dan mulailah melupakan masa lalu. Berpikirlah “here and now” dan hadapi hambatan-hambatan tranferensi. Psikiater M. Scott Peck menyebut penghambat itu sebagai inertia of laziness (berasal dari rasa malas), dan resistance of fear (rasa takut untuk berubah). Nietzsche pernah berujar, “Belajarlah bagaimana melupakan pada saat yang tepat dan mengingat pada saat yang tepat”. Masa lampau atau sejarah dapat memasukkan orang ke dalam keputusasaan yang mendalam atau mendorongnya menciptakan keindahan. Sejarah dapat mendorong orang untuk mengafirmasi sekaligus menolak hidup. Ketidakmampuan orang melupakan sejarah dapat memenjarakannya pada situasi yang membuat ia tidak mampu mengambil keputusan dan menjadi kreatif. Sebaliknya, orang yang tidak mempunyai kesadaran masa lampau juga tidak normal. Akibat yang ditimbulkannya adalah tidak dapat mengatur diri sendiri, merusak kesempatan-kesempatan untuk hidup terus, dan membuat kebudayaan tanpa tradisi. Bagi Nietzsche, dunia dipenuhi dan disempurnakan pada setiap saat dan dengan demikian tujuan dapat dicapai pada setiap saat pula.
Hal yang kedua yaitu, kesadaran perlu diusahakan dan perlu digerakkan. Lakukan hal-hal yang dapat mendongkrak kesadaran kita. Ciptakanlah mood kita sendiri. Tidak perlu menunggu spirit dan jiwa kita menggerakkan kesadaran itu, karena akan semakin menambah beban masalah. Kembangkanlah persahabatan, sahabat menurut Kahlil Gibran adalah kebutuhan jiwa yang mesti terpenuhi. Maksud dari persahabatan adalah saling memperkaya ruh kejiwaan, saling mengisi kekurangan dan membagi kebahagiaan serta kesedihan. Orang yang memiliki banyak sahabat adalah orang yang pandai menyelami hidup, begitu kata orang Jepang. Namun, jika kita tidak banyak memiliki sahabat, maka kita pun bisa menciptakan sahabat sendiri. Jangan anggap kesepian merupakan alat pembunuh pikiran kita. “Bakat terbentuk dalam gelombang kesunyian, watak terpupuk dalam riak besar kehidupan”, demikian penyair besar J. Wolfgang von Goethe mengingatkan. Belajarlah mengoptimalkan pikiran, karena dari 100 persen kapasitas otak, manusia hanya dapat memakai 10 persen saja untuk berpikir dan orang jenius hanya telah memakai 6 persen kapasitas otaknya! Gali dan cari warna serta kompetensi kita sendiri, karena manusia adalah makhluk yang unik dan kreatif dalam situasi apa pun. Sering membaca dapat menjaga kesadaran kita. Anda dapat menemukan banyak hal untuk dipikirkan ketika membaca. Berlatihlah mewujudkan ide-ide yang muncul dengan berkreasi dan mereproduksinya dalam bentuk-bentuk yang memungkinkan. Hal tersebut pertama-tama harus dipaksakan, misalnya jika Anda memiliki ide untuk menulis maka cepat-cepatlah tuliskan pada media yang dapat Anda temui, jangan biarkan hal-hal lain mengganggu dan menghilangkan ide itu. Camkan pepatah yang pernah dilontarkan oleh Benyamin Franklin, “Jangan tangguhkan sampai besok, apa yang Anda dapat lakukan hari ini”.
Hal yang ketiga adalah bagaimana kita memanfaatkan lamunan (daydream). David J. Schwartz mengatakan bahwa, “Kehidupan yang besar selalu dimulai dengan impian besar”. Jangan pernah takut untuk bermimpi. Apa yang dilamunkan oleh pikiran Anda bukan tidak mungkin akan menjadi kenyataan. Paling tidak Anda dapat menciptakan dan mengontrol lamunan dan mencoba mengangankan bagaimana membuatnya menjadi kenyataan. Faktor-faktor apa saja yang diperlukan, siapa-siapa saja yang mungkin terlibat dan bagaimana memperlakukannya untuk mencapai impian Anda itu. Berpikirlah positif dan selalu optimis, karena dengan membayangkan keberhasilan, kita akan tergugah untuk berusaha mewujudkannya. Begitu pula dalam tujuan kita untuk menjaga kesadaran diperlukan lamunan, impian, khayalan, dan pergerakan. Karena seperti apa yang dikatakan oleh C. Nicholson Hilton bahwa, “Nilai Anda ditentukan oleh adonan yang Anda buat sendiri”, bagaimana Anda mengolah dan menempa diri Anda. Terdapat beberapa cara yang dikemukakan oleh Dr. Singer, psikolog dari Universitas Yale dan Elle Switzer untuk memanfaatkan lamunan, yaitu: 1) dimanfaatkan untuk menggambarkan bagaimana kita akan menghadapi suatu kesulitan, mengulangi pemecahan atau reaksi untuk suatu kejadian atau situasi yang mungkin terjadi di masa depan atau bercekcok dalam kepala sampai persoalan yang dihadapi selesai, dan 2) lamunan bisa dimanfaatkan untuk mengisi waktu, karena melamun berhubungan dengan keadaan istirahat dan bisa mengurangi rasa tegang, stress, dan risau. Apa pun yang dapat Anda lakukan, yang Anda impikan, mulailah. Keberanian mengandung kejeniusan, kekuatan, dan keajaiban di dalamnya, demikian W.H. Murray. Armijn Pane menulis, “Angan-angan yang hidup menjadi cita-cita, dan cita-cita menghidupkan manusia, membuat dia bernyawa dan bergerak”. Sebagaimana yang dikatakan juga oleh Khoo Ping Ho, “Hidup adalah gerak!”.
Hal yang keempat adalah bagaimana cara kita menikmati hidup ini. Apa pun yang telah kita capai sekarang, betapa pun tidak bahagia dan puasnya kita, nikmatilah! “Kita ditantang oleh 1000 Dewa!”, begitu jerit Rendra. Jika kucing memiliki 9 nyawa, maka untuk manusia tidak cukup 10 nyawa! Begitu banyak tantangan kemanusiaan yang perlu kita hadapi, begitu banyak kebutuhan yang perlu kita penuhi, begitu banyak tuntutan yang perlu kita buktikan. “Never look back, unless you can laugh. Never look forward unless you can dream”, ingat salah satu boss di Formula 1 Eddie Jordan. Betapa pun sulitnya, betapa pun kecilnya apa yang kita dapatkan dan kita kerjakan sekarang, cobalah untuk tidak mengeluh. Kita boleh marah, sedih, terluka, but life must go on. Jangan terlalu sering menengok ke belakang, jangan membesar-besarkan penyesalan tanpa memperbaikinya, ekspresikan kelebihan dan kemampuan kita dalam setiap kesempatan. Hal itu akan menambah keyakinan pada cara berpikir kita. Mulailah merasakan hidup ini lebih baik, saat kita baru saja bangun tidur di pagi hari. Tanamkan kesanggupan menerima hidup ini apa adanya. Karena hal itu pula yang dirasakan oleh Malcolm X, “Hanya aku sendiri yang bisa memahami, bahwasannya aku telah menemukan sebuah hal besar untuk dikerjakan, yaitu menerima segala sesuatu dengan pasrah apa yang sudah terjadi atas diriku”. Ada baiknya merasa cukup dengan pemberian Tuhan, tanpa harus berhenti berusaha lebih keras untuk maju. Mencoba lebih dekat dengan Tuhan akan memberikan kesadaran yang lebih baik. Sebagai manusia, kita tidak bisa lepas dari kesalahan dan kekhilafan. Tetapi seperti yang dikatakan Erich Fromm, “Setiap saat adalah suatu momen keputusan untuk lebih baik atau lebih buruk”. Tidak ada kata terlambat untuk bangkit kembali.
Hal yang kelima adalah kemampuan mengendalikan rasa takut. Semua orang pasti memiliki rasa takut akan sesuatu, dan rasa takut yang paling hebat adalah takut menghadapi orang. Itu merupakan suatu penyakit psikologis yang sangat mempengaruhi pikiran kita. Nyonya Franklin D. Roosevelt memberikan resep dalam menyembuhkan penyakit itu, yakni dengan mengambil tindakan dan dengan menghadapinya secara langsung. “Kita harus melakukan hal yang kita pikir tidak bisa kita lakukan”, tulisnya. Dengan begitu kita akan dapat menghadapi ketakutan yang berikutnya dengan hati tenang. “Manusia harus berjuang bukan hanya untuk melawan bahaya kematian, kelaparan, dan luka, melainkan juga untuk melawan bahaya lain yang khusus bagi manusia: menjadi gila”, demikian Erich Fromm. Dengan kata lain, manusia bukan hanya harus melawan bahaya kehilangan kehidupannya, melainkan juga harus melawan bahaya kehilangan akalnya. Padahal, tidak ada satu pun aset yang paling berharga dan yang paling kuat selain pikiran kita. Orang sukses, lanjut Fromm, tidak dihantui oleh perasaan takut, jenuh, atau sepi. Dia harus menemukan dunia yang lebih baik dari semua dunia ini, agar dapat berubah menjadi lebih baik, dia harus menekan ketakutan sebagaimana keraguan, depresi, dan ketidakberdayaan.
Hal terakhir yang berpengaruh pada kesadaran kita adalah keinginan yang besar atau ambisi. Ambisi berbeda dengan impian. Dengan ambisi, seseorang akan berusaha jauh lebih keras untuk menggapai apa yang dia dikehendaki. Karena dengan ambisi yang besar, kita harus membuat rencana-rencana yang besar pula. Ambisi akan menimbulkan kegairahan dalam hidup kita. Ambisi seperti halnya nafsu atau angin, dibutuhkan oleh kapal yang sedang berlayar di tengah lautan, ia akan mandeg jika tidak ada angin dan akan karam jika angin terlalu besar. Ambisi membuat orang merasa terus dalam persaingan orang-orang hebat. Sampai-sampai orang sekaliber Plato pun mengatakan, “Hanya pertandingan, yang membuatku menjadi seorang penyair, seorang sophist, seorang orator”. Untuk menuntaskan suatu ambisi, kita perlu mengasah terus kemampuan, dan meningkatkan rasa antusiasme di dalam diri kita. Menurut C. Nicholson Hilton, antusiasme merupakan kekuatan yang tidak ada habisnya. Antusiasme dapat membantu mewujudkan ambisi kita. “Hasil terbaik yang dapat dicapai seorang manusia adalah hasil perpaduan antara ide dan antusiasme”, demikian Thomas J. Watson. Dengan antusiasme akan timbul semangat, keuletan, dan pantang menyerah, sehingga pintu keberhasilan semakin dekat dengan langkah kita. Jika kita dapat mempertahankan antusiasme ini seumur hidup, maka kita tidak akan pernah mengalami pensiun dalam arti harfiah. Maksudnya, kita tidak akan berhenti berkarya dan berpikir sampai akhir hayat kita. Dengan cara ini kita bisa maju, melindungi, dan memberi ilham dalam kehidupan.
Dengan pengendalian kesadaran yang teratur dan dilakukan secara terus menerus, akan tercipta suatu keadaan di mana kesadaran itu dapat mengatur dengan sendirinya. Kesadaran itu tidak boleh berhenti dan harus senantiasa berproses, berkembang dan meluas dari satu tahap ke tahap berikutnya sampai pada suatu kesadaran tertinggi yang oleh Paulo Freire disebut “the consice of the consciousness” (kesadarannya kesadaran). Hal ini sesuai dengan penggambaran karakteristik manusia yang dikemukakan oleh Karl Mark sebagai “free conscious activity” (manusia yang bertindak secara sadar). Kita diharapkan mampu membuahkan karya-karya terbaik yang akan berguna bagi dunia ini. Minimal kita melakukannya untuk diri kita sendiri, sehingga mampu menatap keindahan dunia ini melalui mata-mata mereka yang telah berhasil.

Tips Menghadapi Pacar yang Selingkuh


Tips Menghadapi Pacar yang Selingkuh

1. TENANG TAPI MENGHANYUTKAN
Meski memergoki pasangan sedang jalan dengan mantannya, tetaplah bersikap tenang di depan dua sejoli itu. Tak perlu ribut menghadapi wanita yang jelas-jelas tidak setia. Apalagi membuang energi dengan berkonfrontasi dan melabrak si selingkuhan itu. Selain harga diri kita jatuh karena berteriak-teriak di tempat umum, orang yang melihat pun menaruh iba atau mungkin tidak respek pada kita.


2. Jangan ceritakan kepada semua orang
Wajar bila Anda ingin menceritakan perselingkuhan suami pada seseorang atau mencari dukungan, baik dari teman ataupun keluarga. Tetapi berhati-hatilah dengan apa yang Anda ceritakan. Bila Anda bercerita pada teman wanita, biasanya dia akan menceritakan lagi pada teman yang lain. Pastikan orang yang Anda jadikan tempat curhat adalah orang yang benar-benar bisa dipercaya dan mau memegang teguh rahasia. Sebaiknya jangan menceritakannya kepada teman lelaki Anda karena hal ini akan membuat situasi lebih sulit karena tak jarang mereka akan mengambil kesempatan.
3. "BE FRIEND"
Memang sulit untuk tidak marah ketika tahu pasangan berselingkuh. Namun, melampiaskan marah pun sesungguhnya tidak menyelesaikan masalah. Daripada menguras pikiran, perasaan, dan tenaga dengan marah, lebih baik pikirkan langkah terbaik yang bisa dilakukan untuk menghentikan perselingkuhan itu. Ini jika Anda ingin tetap mempertahankan hubungan Anda berdua.

Anda bisa mendekati pria yang jadi selingkuhan pasangan. Bersikaplah baik dan bersahabat pada pria itu seolah tak pernah tahu perbuatan pria itu dan pasangan Anda. Sikap ini bisa meluluhkan pria itu, dan akhirnya mundur teratur. Tidak selamanya peperangan itu harus dilalui dengan kekerasan kan?

4. "HEART TO HEART"

Jika Anda bersedia memaafkan perselingkuhan si dia, bicara dari hati ke hati dengan dia dan selingkuhannya bisa jadi cara elegan “melabrak”. Buatlah sebuah pertemuan. Ajak mereka duduk bersama untuk menuntaskan kasus perselingkuhan ini. Namun, sebelumnya Anda harus bicara dengan pasangan dulu. Katakan bahwa Anda sudah mengetahui kisah perselingkuhannya, bahwa Anda kecewa, tapi bersedia memaafkan jika ia mau menghentikan perselingkuhan itu.

Saat bertemu, perkenalkan diri Anda sebagai pacar atau istri yang sah dari wanita yang selama ini dikencani pria itu. Kalau dia pria baik-baik dan masih punya harga diri, dia akan malu dan takkan menemui pasangan Anda lagi. Namun, jika ternyata dalam pembicaraan awal pasangan lebih memilih si selingkuhan daripada Anda, lebih baik tinggalkan saja.

5. Jangan mengkonfrontirnya tanpa bukti
Banyak ahli berpendapat, Anda harus mengkonfrontir suami mengenai perselingkuhannya. Tetapi untuk pelaksanaannya, Anda harus mempunyai rencana matang. Pilih waktu dan tempat yang aman agar pembicaraan tidak mendapat gangguan. JANGAN tanyakan kepada suami apakah dia berselingkuh. Dia pasti tidak akan mengaku. Perlihatkan bukti-bukti yang sudah Anda kumpulkan baik berupa nama, tanggal, tempat, telepon, dan lainnya. Lalu ajukan beberapa pertanyaan kepadanya, semisal mengapa dia melakukannya, bagaimana awal mula kejadiannya, berapa lama perselingkuhan ini sudah terjadi, bagaimana perasaannya terhadap selingkuhannya, dan apa yang akan dilakukannya setelah Anda mengetahui perbuatannya

6. BUAT JEBAKAN
Ada cara lain untuk melabrak pacar dan selingkuhannya sekaligus mempermalukan mereka. Namun, cara ini sebaiknya baru Anda lakukan jika Anda sudah siap mental untuk terkenal, amarah Anda sudah sampai ke ubun-ubun, dan Anda tak bisa memikirkan cara lain yang lebih baik untuk melabrak mereka. Caranya, jebak dan masukkan mereka ke acara reality show di teve. Nah, dijamin pacar Anda dan selingkuhannya bakal malu besar. Sementara Anda akan terkenal dan mungkin ada lelaki yang melihat Anda sebagai jomblo potensial.