Rabu, 10 Juni 2009

Masih Ada harapan di balik kegagalan

Masih Ada harapan di balik kegagalan


Sebuah kata yang mengandung arti menyakitkan adalah kegagalan. Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan.dimana frekuwensi kegagalan yang menimpa seseorang itu berbeda - beda. Ada yang frekuwensinya sering bahkan ada yang jarang atau dalam arti orang tersebut selalu sukses. Namun yang pasti kegagalan itu adalah fitrah bagi setiap manusia.
Kegagalan bukan sebuah akhir dari perjuangan. Bahkan kegagalan bukan sebuah hal yang sangat menyakitkan bila kita mampu memaknai dan memandangnya dengan kaca mata berbeda dari kacamata atau paradigma yang sudah terlanjur menjamur di masyarakat saat ini. Banyak ilmuan sucses berawal dari kegagalan - kegagalannya. Misalnya Thomas alfa edision perjuangannya untuk menemukan lampu harus mengalahkan 1000 kali kegagalan - kegagalan percobaan yang di lakukannya. Nah sekarang semua tergantung kepada anda, mau memilih yang mana? Tetap bertahan dengan paradigma lama atau memandang dengan kaca mata berbeda untuk sebuah kesuksesan.

Berikut ini adalah trik - trik untuk mengatasi setiap kegagalan yang ada dalam hidup:

  1. Kenalilah dirimu dan merenunglah sejenak Hal ini menyiratkan sebuah refleksi ulang bagaimana kita mampu mengenali karakter diri kita. karena hanya kita yang paham tentang apa yang terjadi dengan diri ini. Bila kegagalan datang pilihlah sebuah tindakan cerdas untuk memecahkan masalah yang ada. semisal gunakan waktu barang 1 - 2 jam untuk berdiam dan merenung. Perenungan ini bisa berarti untuk menyetabilkan pikiran yang tadinya panas menjadi sedikit dingin dan mampu berpikir cerdas kembali.
  2. Pandanglah setiap masalah secara positif dan cari formula, untuk mensugesti diri Setelah merenung sejenak, jangan biarkan diri anda terlalut dalam kesediahan yang terlalu mendalam. Coba makanai setiap kegagalan dengan positif. Tanamkan keyakinan bahwa gagal adalah jalan berikutnya menuju tangga kesuksesan. Tanamkan sugesti bahwa kita mampu bangkit dan menyelesaikan setiap masalah yang ada.
  3. Cari tahu apa penyebabnya, Dalam perenungan kita jangan sampai hanya sekedar merenung , menyesal dan menyesal tanpa mengambil tindakan untuk memecahkannya. kalau terpaksa kita belum siap untuk bertindak paling tidak kita mampu mencari tahu apa sebab kita gagal.(dari berbagai macam aspek).
  4. Tuliskan dalam secarik kertas, Biasanya orang kebinggungan mau menyelesaikan dari mana dan yang mana dulu masalahnya. nah agar kita tidak kebinggungan terapi praktisnya adalah coba tulis setiap penyebab anda gagal. Lalu cari solusi dari setiap sebab tersebut serta urutkan menurut skala prioritas, tindakan mana dulu yang akan kita lakukan. Dan segera lakukan.
  5. Mintalah saran atau pendapat orang lain, ketika kita sudah mencoba dan berusaha memecahkan setiap permasalahan yang ada secara sendirian dan hasilnya kuarang memuaskan. maka tidak ada salahnya bila anda meminta masukan atau saran dari orang lain terkait dengan solusi permasalahan yang kamu hadapi. Dengan catatan orang tersebut adalah orang yang kamu percayai dan kamu yakini dia adalah orang yang bisa membantumu.
  6. Gali potensi diri kita dan manfaatkan peluang, Setelah merenung, menyugesti diri, menulis setiap masalah dan menuliskan solusi serta meminta saran seseorang. Hendaknya kita harus mampu menata kembali kekuatan kita. Lihat potensi - potensi yang kita punya, kemudian pekakan diri kita dengan kesempatan yang ada.. Gunakan peluang dengan sebaik - baiknya untuk mengubah setiap kegagalan yang kita lalukan dengan menuai kesuksesan walaupun melalui jalan yang berbeda. Intinya manfaatkan peluang yang ada dengan sebaik - baiknya.
  7. Trial and Error, Setiap hal pasti ada parameter atau tolak ukur untuk mencapai tujuan. Demikian pula untuk mencapai sebuah kesuksesaan perlu ada parameter jelas dalam mengubah kegagalan kita menjadi Sebuah kesuksesan. nah di sini yang di perlukan adalah sebuah keberanian untuk mencoba kembali apa- apa yang sudah membuat kita gagal. Tentunya bukan dengan sok - sok an atau dengan rumus pokoe nekat. Tapi, juga harus di imbangi dengan Trik dan konsep secara matang mengenai langkah - langkah stategis apa yang akan kita lalukan beserta formula cadangan kalau sewaktu - waktu ada kendala di tengah jalan.
  8. Pasrahkan setiap usaha kepada Allah dan fokuskan diri dengan berdoa, Manusia boleh berencana seluas apapun, namun yang harus selalu di tanamkan dalam diri adalah ada kekuatan lain yang lebih berkuasa atas setiap hal yang ada. Manusia Tidak akan berhasil ketika hanya menghandalkan kemampuan dirinya ( fisik dan pikiran) semata namun tidak pernah mencoba menggunakan kekuatan ruhiyahnya. Karena menurut keyakinan saya sebagai seorang muslim walaupun Allah memiliki kehendak untuk kita semua namun Allah selalu memberikan keleluasaan Hambanya untuk berusaha dengan serius agar mampu merubah hidupnya. Dalam artian takdir Allah bisa dirubah dengan Doa dan kerja keras kita. Untuk itu ketika kegagalan - kegagalan kita melanda tiada henti maka pasarahkan diri kepada Allah tetapkan sugesti bahwa Allah punya rencana yang lebih indah untuk kita. Coba renungkan kembali setiap kegagalan anda setelah beribadah dan wujudkan dalam butir - butir doa untuk Allah. agar kita mendapat petunjuknya. Tapi, jangan trus mengartikan berhenti total untuk berusaha lho ya…..sambil menunggu doa kita di kabulkan. Kita harus tetap berusaha.
  9. Selalu tersenyum, Kata orang senyum adalah ibadah, dengan senyuman pun kita akan semakin tampak lebih muda dan satu lagi, senyum membuat suasana yang ruwet ibarat benang menjadi terasa lurus kembali dan menyenagkan. Nah inilah saat kita merefres pikiran kita dengan sebuah tindakan kecil namun berfaedah besar. So selalulah tersenyum ketika mendapati masalah sebesar apapun karena masalah besar ini bak gunung es yang tinggi dan hanya akan mencair perlahan apabila ada kehangatan yang mendekat. Jadi anggaplah bahwa senyum adalah kehangatan yang akan membuat masalah besarmu kian luruh perlahan - lahan.
    Nah sekarang pilihanya ada pada diri anda, mau tetap gagal atau sukses. Ingat life is choise so you must the best for your life. Menyesali kegagalan boleh - boleh saja namun yang pasti kewajiban kita adalah bagaimana kita segera bangkit dan menata setiap kesuksesan yang akan kita raih. Beranilah bermipi besar dan beranilah menghadapi setiap ancaman atas setiap pilihan kita. Segera bergerak dan berubahlah menjadi orang yang sukses.

50 Tahun Salah Paham

50 Tahun Salah Paham


Dikisahkan, disebuah gedung pertemuan yang amat megah, seorang pejabat senior istana sedang menyelenggarakan pesta ulang tahun perkawinannya yang ke-50. Peringatan kawin emas itu ramai didatangi oleh tamu-tamu penting seperti para bangsawan, pejabat istana, pedagang besar serta seniman-seniman terpandang dari seluruh pelosok negeri. Bahkan kerabat serta kolega dari kerajaan-kerajaan tetangga juga hadir. Pesta ulang tahun perkawinan pun berlangsung dengan megah dan sangat meriah.
Setelah berbagai macam hiburan ditampilkan, sampailah pada puncak acara, yaitu jamuan makan malam yang sangat mewah. Sebelum menikmati kamuan tersebut, seluruh hadirin mengikuti prosesi penyerahan hidangan istimewa dari sang pejabat istana kepada istri tercinta. Hidangan itu tak lain adalah sepotong ikan emas yang diletakkan di sebuah piring besar yang mahal. Ikan emas itu dimasak langsung oleh koki kerajaan yang sangat terkenal.
“Hadirin sekalian, ikan emas ini bukanlah ikan yang mahal. Tetapi, inilah ikan kegemaran kami berdua, sejak kami menikah dan masih belum punya apa-apa, sampai kemudian di usia perkawinan kami yang ke-50 serta dengan segala keberhasilan ini. Ikan emas ini tetap menjadi simbol kedekatan, kemesraan, kehangatan, dan cinta kasih kami yang abadi,” kata sang pejabat senior dalam pidato singkatnya.
Lalu, tibalah detik-detik yang istimewa yang mana seluruh hadirin tampak khidmat menyimak prosesi tersebut. Pejabat senior istana mengambil piring, lalu memotong bagian kepala dan ekor ikan emas. Dengan senyum mesra dan penuh kelembutan, ia berikan piring berisikan potongan kepala dan ekor ikan emas tadi kepada isterinya. Ketika tangan sang isteri menerima piring itu, serentak hadirin bertepuk tangan dengan meriah sekali. Untuk beberapa saat, mereka tampak ikut terbawa oleh suasana romantis, penuh kebahagiaan, dan mengharukan tersebut.
Namun suasana tiba-tiba jadi hening dan senyap. Samar-samar terdengar isak tangis si isteri pejabat senior. Sesaat kemudian, isak tangis itu meledak dan memecah kesunyian gedung pesta. Para tamu yang ikut tertawa bahagia mendadak jadi diam menunggu apa gerangan yang bakal terjadi. Sang pejabat tampak kikuk dan kebingungan. Lalu ia mendekati isterinya dan bertanya, “Mengapa engkau menangis, isteriku?”
Setelah tangisan reda, sang isteri menjelaskan, “Suamiku…sudah 50 tahun usia pernikahan kita. Selama itu, aku telah dengan melayani dalam duka dan suka tanpa pernah mengeluh. Demi kasihku kepadamu, aku telah rela selalu makan kepala dan ekor ikan emas selama 50 tahun ini. Tapi sungguh tak kusangka, di hari istimewa ini engkau masih saja memberiku bagian yang sama. Ketahuilah suamiku, itulah bagian yang paling tidak aku sukai.” tutur sang isteri.
Pejabat senior terdiam dan terpana sesaat. Lalu dengan mata berkaca-kaca pula, ia berkata kepada isterinya, “Isteriku yang tercinta…50 tahun yang lalu saat aku masih miskin, kau bersedia menjadi isteriku. Aku sungguh-sungguh bahagia dan sangat mencintaimu. Sejak itu aku bersumpah pada diriku sendiri, bahwa seumur hidup aku akan bekerja keras, membahagiakanmu, membalas cinta kasih dan pengorbananmu.”
Sambil mengusap air matanya, pejabat senior itu melanjutkan, “Demi Tuhan, setiap makan ikan emas, bagian yang paling aku sukai adalah kepala dan ekornya. Tapi sejak kita menikah, aku rela menyantap bagian tubuh ikan emas itu. Semua kulakukan demi sumpahku untuk memberikan yang paling berharga buatmu.”
Sang pejabat terdiam sejenak, lalu ia melanjutkan lagi, “Walaupun telah hidup bersama selama 50 tahun dan selalu saling mencintai, ternyata kita tidak cukup saling memahami. Maafkan saya, hingga detik ini belum tahu bagaimana cara membuatmu bahagia.”
Akhirnya, sang pejabat memeluk isterinya dengan erat. Tamu-tamu terhormat pun tersentuh hatinya melihat keharuan tadi dan mereka kemudian bersulang untuk menghormati kedua pasangan tersebut.
Moral cerita diatas:
Bisa saja, sepasang suami - isteri saling mencintai dan hidup serumah selama bertahun-tahun lamanya. Tetapi jika di antaranya tidak ada saling keterbukaan dalam komunikasi, maka kemesraan mereka sesungguhnya rawan dengan konflik. Kebiasaan memendam masalah itu cukup riskan karena seperti menyimpan bom waktu dalam keluarga. Kalau perbedaan tetap disimpan sebagai ganjalan dihati, tidak pernah dibiacarakan secara tulus dan terbuka, dan ketidakpuasan terus bermunculan, maka konflik akan semakin tak tertahankan dan akhirnya bisa meledak. Jika keadaan sudah seperti ini, tentulah luka yang ditimbulkan akan semakin dalam dan terasa lebih menyakitkan.
Kita haruslah selalu membangun pola komunikasi yang terbuka dengan dilandasi kasih, kejujuran, kesetiaan, kepercayaan, pengertian dan kebiasaan berpikir positif.
Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu, gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya. Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan.